News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Hukum Membandingkan Pasangan dengan orang lain dalam Islam | Konsultasi Muslim

 


Pertanyaan :

Assalamualaikum ustadz, izin bertanya.

Apa hukum seseorang yang suka membanding-bandingkan pasangannya dengan pasangan orang lain. Apa solusinya ustadz jika ada yang seperti ini?

Dari : Titin Atika

Dijawab oleh : Fastabikul Randa Ar-Riyawi حفظه الله تعالى  melalui tanya jawab grup Kajian Whatsapp

Wa’alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh.

Allah berfirman :

فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS. An-Nisa’ : 19).

Imam Al-Mawardi rohimahullah mengomentari ayat di atas di dalam tafsirnya An-Nukat wal ‘Uyun :

قال ابن عباس: يعني الولد الصالح

Ibnu ‘Abbas berkata : maksudnya adalah anak yang sholeh. (An-Nukat wal ‘Uyun, jilid 1 halaman 466).

Menurut Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhu yang dimaksud kebaikan pada ayat di atas adalah anak yang sholeh. Bisa jadi dari pasangannya itu Allah berikan dia anak-anak yang sholeh. Jadi, ketika tidak menyukai sesuatu pada pasangan hendaklah bersabar, karena Allah akan senantiasa bersama orang-orang yang bersabar.

Perlu diketahui, bahwa orang-orang yang membandingkan pasangannya dengan orang lain termasuk kufur nikmat di dalam Islam, di mana dia tidak bersyukur atas pasangan yang diberikan Allah kepada dirinya.

Setiap manusia penuh dengan kekurangan, tidak ada satupun di dunia ini yang sempurna karna kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Jika seorang muslim melihat orang lain karna kelebihannya, maka ketahuilah bahwa dia hanya belum menemukan kekurangan orang yang dia lihat saja, dia hanya melihat zohirnya saja tanpa mengetahui bagaimana sifat aslinya.

Ada sebuah ungkapan menyebutkan :

من طلب أخا بلا عيب بقي بلا أخ

Barangsiapa yang mencari teman tanpa cela, maka selamanya dia tanpa teman.

 Kenapa selamanya tanpa teman? Karena memang di dunia ini tidak ada yang sempurna.

Membandingkan suami atau istri dengan orang lain bisa menjadikan seseorang berdosa, karena dia telah menyakiti hati pasangannya. Bahkan bisa menjerumuskan dirinya ke jurang api neraka jika dia menganggap ringan karena telah menyakiti hati pasangannya.

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

و إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله لا يلقي لها بالا يهوي بها في جهنم

Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka. (HR. Bukhari, Ad-Dhiya-u Al-Laami’ Min Shahihil Kutubis Sittah wa Shahihil Jaami’, jilid 1 halaman 472).

Na’udzubillahi min dzalik, jangan sampai seorang muslim dilemparkan ke dalam neraka gara-gara dia menganggap sepele ketika menyakiti hati pasangannya karena pasangan anugerah dari Allah dan tidak boleh di sia-siakan.

Sebagai seorang muslim yang bijak, tidak seharusnya membandingkan dengan orang lain, tapi yang benar adalah memperbaiki apa yang kurang dalam rumah tangga. Karna awal rumah tangga dibentuk karna adanya saling cinta diantara keduanya, maka sudah sepatutnya untuk mengembalikan momen itu dengan berbagai cara seperti mengajak pasangan jalan-jalan, maka berdua di luar ataupun menyenangkan hati pasangan. Karena dengan momen-momen seperti inilah rasa cinta dan sayang akan tumbuh kembali dan akan jauh dari perkara membandingkan pasangan dengan orang lain sebab dalam suasana bahagia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan bagaimana berumah tangga yang benar sesuai syari’at Islam dan sebagai ummat Islam sudah sepatutnya kita mencontoh teladan kita. Salah satu contoh Rasulullah dalam memperlakukan istrinya adalah dengan cara lemah lembut, bahkan ketika istrinya cemburu pun beliau sabar dan menjelaskan dengan baik. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membandingkan istri-istrinya namun memperbaiki jika ada masalah di dalam rumah tangga beliau, karena membandingkan dengan orang lain bukan solusi tapi malah menyakiti hati pasangan, sebab setiap orang punya caranya sendiri dan tidak bisa disamakan dengan orang lain.

Sekali lagi, membandingkan pasangan dengan orang lain hukumnya haram berdasarkan hadits di atas, karena bisa menyakiti hati pasangan. Dan selayaknya seorang muslim berlaku lemah lembut kepada pasangannya sebagaimana yang diperintahkan oleh baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ

Hendaklah kamu berbuat lembut kepadanya. (HR. Bukhari, hadits no. 6030).

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ

Sesungguhnya Allah menyukai sikap lemah lembut dalam semua perkara. (HR. Muslim, hadits no. 2165).

Oleh karna itu tindakan membandingkan pasangan dengan orang lain adalah tindakan yang buruk dalam Islam karna tidak ada manusia yang sempurna. Tindakan yang benar adalah dengan memperbaikinya jika ada yang kurang dalam rumah tangganya.

Semoga bisa dipahami.

Tags

Posting Komentar