Do’a Menghilangkan Kesedihan dan Kesusahan dalam Islam | Konsultasi Muslim
Islam mengatur seluk beluk
kehidupan manusia, dari bangun tidur sampai tidur lagi semua telah ditentukan
dan manusia tidak bisa jauh dari nilai-nilai agamanya, terutama yang beragama
Islam. Ada beberapa do’a yang diajarkan baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang bisa dibaca oleh seorang muslim ketik mengalami kesulitan dan juga
bisa dibaca ketika dia dalam keadaan galau.
Do’a-do’a tersebut adalah :
1. Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu bercerita :
قَالَ لِأَبِي طَلْحَةَ: «التَمِسْ
غُلاَمًا مِنْ غِلْمَانِكُمْ يَخْدُمُنِي حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى خَيْبَرَ»
فَخَرَجَ بِي أَبُو طَلْحَةَ مُرْدِفِي، وَأَنَا غُلاَمٌ رَاهَقْتُ الحُلُمَ،
فَكُنْتُ أَخْدُمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا
نَزَلَ، فَكُنْتُ أَسْمَعُهُ كَثِيرًا يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ، وَضَلَعِ
الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ»
Rasulullah
berkata kepada Abu Talhah : Carilah anak kecil dari anak-anak kalian yang bisa
membantu saya hingga saya keluar sampai Khoibar. Maka Abu Talhah keluar
bersamaku secara bersama-sama. Dan saya adalah anak kecil yang baru saja
baligh. Maka saya membantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila
dia turun saya mendengar Rasulullah banyak membaca do’a : “Allaahumma
innii a’uudzu bika minal hammi wal hazani, wal ‘ajzi wal kasali, wal bukhli wal
jubni, wa dhola’id-daini wa gholabatir-rijaal” (Ya Allah aku berlindung
kepada-Mu dari gundah gulana dan kesedihan, begitu juga dari kelemahan dan
kemalasan, kekikiran, sifat penakut, lilitan hutang dan penindasan). (HR.
Bukhari, hadist no. 2893).
Do’anya sebagai berikut :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ، وَضَلَعِ
الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Allaahumma
innii a’uudzu bika minal hammi wal hazani, wal ‘ajzi wal kasali, wal bukhli wal
jubni, wa dhola’id-daini wa gholabatir-rijaal.”
(Ya Allah aku berlindung
kepada-Mu dari gundah gulana dan kesedihan, begitu juga dari kelemahan dan
kemalasan, kekikiran, sifat penakut, lilitan hutang dan penindasan). (HR.
Bukhari, hadist no. 2893).
2. Dari Abdullah bin Mas’ud
rodhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
مَا قَالَ عَبْدٌ قَطُّ إِذَا
أَصَابَهُ هَمٌّ وَحَزَنٌ: اللهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ
أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ،
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ
فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ
فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي،
وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي، إِلَّا أَذْهَبَ اللهُ
عَزَّ وَجَلَّ هَمَّهُ، وَأَبْدَلَهُ مَكَانَ حُزْنِهِ فَرَحًا "، قَالُوا:
يَا رَسُولَ اللهِ يَنْبَغِي لَنَا أَنْ نَتَعَلَّمَ هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ؟
قَالَ: " أَجَلْ، يَنْبَغِي لِمَنْ سَمِعَهُنَّ أَنْ يَتَعَلَّمَهُنَّ
Tidak ada seorang pun yang
sedang dilanda kegundahan dan kesedihan, lalu mengucapkan do’a : “Allahumma
innii ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin
fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwa laka,
sammaita bihi nafsaka, au anzaltahu fii kitaabika, au ‘allamtahu ahadan min
kholqika, awista’tsarta bihi fii ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an taj’alal qur-aana
robii’a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.”
“Ya Allah , sesungguhnya
diri ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki Mu, dan anak dari hamba
perempuan-Mu, ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu, Hukum-Mu telah berjalan,
dan keputusan-Mu merupakan keputusan yang adil, Aku memohon dengan seluruh
nama-nama-Mu, yang engkau namai diri-Mu, atau nama yang engkau turunkan dalam
kitab-Mu, atau telah engkau ajarkan kepada seseorang dari hamba-Mu, atau nama
yang masih Engkau simpan di sisi-Mu, jadikan Al-Qur’an sebagi penentram jiwaku,
cahaya hatiku, pelenyap duka dan lara ku.”
Tidaklah seorangpun
mengucapkan do’a ini melainkan Allah akan hilangkan kesedihannya, dan akan
jadikan kebahagiaan untuknya. Wahai Rasulullah, seharusnya kita mempelajari dan
menghafal do’a tersebut. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Betul
sekali, hendaknya siapa saja yang mendengar do’a ini untuk mempelajarinya. (HR.
Ahmad, hadist no. 4318).
Do’anya :
اللهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ
عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ
فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ،
أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ
اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ
رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي
“Allahumma innii ‘abduka,
wabnu ‘abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka,
‘adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka,
au anzaltahu fii kitaabika, au ‘allamtahu ahadan min kholqika, awista’tsarta
bihi fii ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an taj’alal qur-aana robii’a qolbii, wa nuuro
shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.”
“Ya Allah , sesungguhnya
diri ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki Mu, dan anak dari hamba
perempuan-Mu, ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu, Hukum-Mu telah berjalan,
dan keputusan-Mu merupakan keputusan yang adil, Aku memohon dengan seluruh
nama-nama-Mu, yang engkau namai diri-Mu, atau nama yang engkau turunkan dalam
kitab-Mu, atau telah engkau ajarkan kepada seseorang dari hamba-Mu, atau nama
yang masih Engkau simpan di sisi-Mu, jadikan Al-Qur’an sebagi penentram jiwaku,
cahaya hatiku, pelenyap duka dan lara ku.” (HR. Ahmad, hadist no. 4318).
3. Dari Ibrahim bin Muhammad
bin Muhammad bin Sa’ad, dari Ayahnya dari Kakeknya berkata :
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا
نَزَلَ بِرَجُلٍ مِنْكُمْ كَرِبٌ، أَوْ بَلَاءٌ مِنْ بَلَايَا الدُّنْيَا دَعَا
بِهِ يُفَرَّجُ عَنْهُ؟» فَقِيلَ لَهُ: بَلَى، فَقَالَ: " دُعَاءُ ذِي
النُّونِ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Kami duduk-duduk di sisi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Maukah kalian aku kabarkan kepada kalian tentang suatu do’a, yang
jika seorang membacanya saat dia susah, sempit penuh kesusahan pasti akan
Allah berikan kepadanya jalan keluar? Para sahabat menjawab : Tentu.
Nabi bersabda : Do’a Nabi Yunus ‘alaihis salam :
“Laa ilaaha illa Anta,
Subhanaka inni kuntu minadz zolimin.”
Tidak ada Tuhan yang
berhak disembah melainkan Engkau, Maha Suci Engkau (ya Allah )
sesungguhnya aku ini termasuk orang yang berbuat aniaya. (HR. Hakim, hadist no.
1864).
Do’a-do’a ini bisa dibaca kapanpun
dan di manapun, apabila membaca do’a yang diajarkan oleh baginda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, maka insyaAllah dengan pertolongan dan
izin Allah, semua masalahnya akan dimudahkan oleh Allah dan hatinya akan ditenangkan
serta dilembutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi
Posting Komentar