6 Adab dan Do’a Sebelum Tidur Yang Diajarkan Rasulullah | Konsultasi Muslim
Islam adalah agama yang sempurna, semua diatur di dalam
Islam, dari bangun tidur sampai tidur lagi, hingga posisi tidur sekalipun diatur
di dalam Islam. Jadi ummat Islam tidak akan bisa sedetikpun lepas dari
nilai-nilai Islam dalam dirinya, karena Islam mengatur setiap seluk beluk
kehidupan manusia.
Ada beberapa do’a yang diajarkan baginda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada ummat Islam yang sunnah dibaca ketika hendak tidur,
dan ini selalu dipraktekkan oleh baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
1. Berwudhu’ sebelum tidur seperti wudhu’ hendak
melakukan shalat.
Dari Al-Barro’ bin ‘Adzib rodhiyallahu ‘anhuma berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku :
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ،
فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ،
وَقُلْ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ،
وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ
مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ،
وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ، فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ
فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ. فَقُلْتُ أَسْتَذْكِرُهُنَّ: وَبِرَسُولِكَ
الَّذِي أَرْسَلْتَ. قَالَ: لاَ، «وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ»
Jika kamu mendatangi tempat
tidurmu maka wudhu’lah seperti wudhu’ untuk shalat, kemudian berbaringlah menghadap
ke sisi kananmu. Dan berdo’alah dengan mengucapkan : “Ya Allah, aku menyerahkan
diriku kepadaMu, aku menyerahkan urusanku kepadaMu, aku menghadapkan wajahku
kepadaMu, aku menyandarkan punggungku kepadaMu, karena senang (mendapatkan
rahmatMu) dan takut pada (siksaanMu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada
tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman) Mu, kecuali kepadaMu. Aku
beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) NabiMu yang
telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di waktu tidur), maka kamu
akan meninggal dunia dalam keadaan fitrah (beragama Islam). Dan jadikanlah itu
akhir perkataanmu. Saya berkata : Aku akan berdzikir dengan mengucapkan :
“Wabirosulika Alladzi Arsalta.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab : Bukan begitu. “Wabinabiyyika Alladzi Arsalta.” (HR. Bukhari, hadist
no. 6311).
2. Berbaring dengan
menghadap ke kanan.
ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ
الأَيْمَنِ
Kemudian berbaringlah menghadap
ke sisi kananmu. (HR. Bukhari, hadist no. 6311).
3. Membaca do’a :
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ
أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ،
لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي
أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Allahumma aslamtu nafsii
ilaik, wa fawwadh-tu amrii ilaik, wa wajjahtu wajhiya ilaik, wa alja’tu zhohrii
ilaik, rogh-batan wa rohbatan ilaik, laa malja-a wa laa manjaa minka illa
ilaik. Aamantu bikitaabikalladzi anzalta wa bi nabiyyikalladzi arsalta.
“Ya Allah, aku menyerahkan
diriku kepadaMu, aku menyerahkan urusanku kepadaMu, aku menghadapkan wajahku
kepadaMu, aku menyandarkan punggungku kepadaMu, karena senang (mendapatkan
rahmatMu) dan takut pada (siksaanMu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada
tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman) Mu, kecuali kepadaMu. Aku beriman
pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) NabiMu yang telah Engkau
utus.” (HR. Bukhari, hadist no. 6311).
Ibnu Bathol rohimahullah berkata
di dalam kitabnya Syarah Shahih Bukhari :
فيه: أن الوضوء عند النوم مندوب
إليه مرغب فيهن وكذلك الدعاء، لأنه قد تقبض روحه فى نومه، فيكون قد ختم عمله
بالوضوء والدعاء الذى هو أفضل الأعمال
Hadist ini menunjukkan bahwa
wudhu’ sebelum tidur itu sunnah sebagaimana do’a sebelum tidur. Karena rohnya
digenggam oleh Allah ketika tidur. Maka hendaklah dia menjadikan penutup
amalnya dengan wudhu’ dan do’a, sebab dua perkara ini termasuk amal yang paling
utama. (Syarah Shahih Bukhari, jilid 1 halaman 365).
4. Menyatukan kedua telapak
tangan dan meniup keduanya sambal membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
Dari Ummul Mukminin Aisyah
rodhiyallahu ‘anha berkata :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ
كَفَّيْهِ، ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، ثُمَّ يَمْسَحُ
بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ
وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam apabila berada di tempat tidurnya setiap malam, beliau
menyatukan kedua telapak tangannya kemudian meniup kedua telapak tangganya,
lalu membacakan pada keduanya : “Qul huwallahu ahad, Qul a’udzu birobbil falaq,
Qul a’udzu birobbin naas.” Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya
ke seluruh tubuhnya yang bisa dia jangkau. Beliau memulainya dari kepala,
wajah, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan itu tiga kali. (HR. Bukhari,
hadist no. 5017).
5. Membaca ayat kursi :
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu
‘anhu bercerita :
وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ
يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ، فَقُلْتُ لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَذَكَرَ الحَدِيثَ -، فَقَالَ: إِذَا
أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ، لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ
مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ، فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ذَاكَ
شَيْطَانٌ»
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan, kemudian
ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan
: “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kemudian Abu Hurairah menceritakan suatu hadist berkenaan masalah ini.
Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata : “Jika kamu hendak
berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Kursi, jika kamu
membacanya, maka kamu akan dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan setan
tidak akan mendekatimu sampai pagi.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
: “dia berkata benar kepadamu padahal dia itu pendusta. Dia adalah setan. (HR.
Bukhari, hadist no. 3275).
Lafadznya :
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى
ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا
بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا
يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ
ٱلْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS.
Al-Baqarah : 255).
6. Membaca do’a tidur lainnya.
Imam An-Nawawi rohimahullah menyebutkan
sebuah hadits di dalam kitabnya Riyadus Shalihin tentang do’a yang diucapkan
Rasulullah ketika telah berada di tempat tidur.
وعنْ حُذيفةَ وأَبي ذرٍّ رضي اللَّه
عنْهما أَنَّ رسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كانَ إِذَا أَوَى إِلَى
فِرَاشِهِ قالَ: "باسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوتُ" (رواه البخاري)
Dari Hudzaifah dan Abu Dzar,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila berada di
tempat tidur, beliau mengucapkan : Bismika Allahumma Ahya wa Amut (dengan
nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan aku mati). (HR. Bukhari). (Riyadus Shalihin,
jilid 1 halaman 410).
Lafadznya :
باسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا
وَأَمُوتُ
Bismika Allahumma Ahya wa
Amut (dengan nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan aku mati). (HR. Bukhari). (Riyadus
Shalihin, jilid 1 halaman 410).
Lafzadz do’a seperti ini
banyak dan beragam versi. Jika ada yang membaca dengan do’a yang berbeda, maka
berarti beda nomor haditsnya, karena versinya banyak disebutkan di dalam kitab
hadits Shahih Bukhari.
Semoga kaum muslimin bisa
mengamalkan do’a-do’a di atas dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin Ya Allah Ya
Robbal ‘Aalamiin.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi
Posting Komentar