News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Arti Mimpi Hamil Menurut Ulama | Konsultasi Muslim

 


Mimpi adalah bunga tidur menurut sebagian manusia, tak heran sebagian tak menghiraukan mimpi yang dialami saat tidur karena bagi mereka tak mempunyai arti apa-apa. Namun rupanya diantara para ulama ada yang menafsirkan mimpi tersebut sesuai dengan pengetahuan mereka dan ini tentu saja murni hasil ijtihad sendiri, bukan berdasarkan Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satu mimpi yang ditafsirkan para ulama adalah mimpi hamil di waktu tidur.

Abu Bakar Al-Ihsa’i berkata di dalam kitabnya Jami’ Tafasir Al-Ahlam :

وَأما الْحمل فَهُوَ للْمَرْأَة زِيَادَة المَال وللرجل حزن وَقيل رُؤْيَة الْحمل دَلِيل على النِّعْمَة وَالْمَال سَوَاء كَانَ الرَّائِي رجلا أَو امْرَأَة ورؤية الصَّبِي الَّذِي دون الْبلُوغ أَنه حَامِل تؤول لوالده ورؤية الصبية ذَلِك لوالدتها وَمن رأى أَن امْرَأَته حَامِل فَإِنَّهُ يَرْجُو شَيْئا من عرض الدُّنْيَا وَقَالَ بَعضهم وَالْحمل صَالح للرِّجَال وَالنِّسَاء على كل حَال وَمن رأى أَن شَيْئا من الْحَيَوَان حَامِل فَهُوَ خير وَمَنْفَعَة خُصُوصا إِن كَانَ نَوعه محبوبا

Adapun mimpi hamil jika hal itu dialami oleh perempuan, maka itu adalah pertanda akan bertambahnya harta atau rezeki, sebaliknya jika dialami oleh laki-laki maka itu adalah pertanda akan munculnya kesedihan. Ada juga yang berpendapat bahwa mimpi hamil adalah petunjuk akan hadirnya kenikmatan dan harta di dunia nyata, sama saja baik yang memimpikannya adalah laki-laki atau perempuan.

Apabila yang bermimpi adalah anak yang belum baligh, maka mimpi tersebut ditujukan kepada orang tuanya. Apabila yang bermimpi adalah anak perempuan, maka mimpi tersebut ditujukan kepada ibunya, sedangkan jika yang bermimpi adalah anak laki-laki, maka mimpi tersebut diperuntukkan untuk ayahnya. Jika seorang laki-laki melihat istrinya hamil, maka di dunia nyata dia sedang mengharapkan sesuatu yang berkaitan dengan urusan duniawi.

Ada juga yang mengatakan, bahwa mimpi hamil, siapapun yang memimpikannya, baik itu laki-laki atau perempuan maka sama-sama menunjukkan makna kebaikan dalam kondisi apapun. Dan barangsiapa yang melihat binatang yang hamil, maka itu pertanda bahwa akan hadirnya kemanfaatan dan kebaikan, khusus apabila binatang tersebut dia sukai. (Jami’ Tafasir Al-Ahlam, jilid 1 halaman 126).

Perlu diketahui bahwa tafsir mimpi di atas adalah hasil dari ijtihad ulama, dan sebuah ijtihad bisa saja benar dan bisa salah, karena yang mengetahui perkara ghaib hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada seorangpun dari makhluk ini yang mengetahuinya selain Allah.

Allah berfirman :

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ

Katakanlah : Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (QS. An-Naml : 65).

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا

(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. (QS. Al-Jin : 26).

قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat? Maka apakah kamu tidak memikirkan (nya)? (QS. Al-An’am : 50).

Boleh-boleh saja percaya kepada ijtihad ulama tentang mimpi asalkan tidak keluar dari ketentuan Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti misalnya percaya bahwa mimpinya tersebut pertanda membawa musibah kepadanya, maka ini sudah melanggar ketantuan syari’at karena sudah termasuk ramalan, sedangkan yang mengetahui yang ghaib hanya Allah semata, sedangkan makhluk Allah tidak diberi kemampuan untuk itu. Maka lihatlah terlebih dahulu seperti apa tafsir mimpi tersebut. Jangan terlalu meyakini tafsiran tersebut karena satu-satunya orang yang Allah kasih kemampuan untuk menafsirkan mimpi dulu adalah Nabi Yusuf ‘alaihis salam, namun sekarang beliau telah wafat, maka jangan terlalu meyakini tafsir mimpi, apalagi hanya sekedar hasil ijtihad semata.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tags

Posting Komentar