News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Apakah Pancasila sesuai dengan Syariat Islam? | Konsultasi Muslim

 


Pancasila merupakan ideologi negara Republik Indonesia dan menjadi acuan bagi seluruh warga Indonesia. Ada 5 poin penting yang ada di dalam Pancasila, dan setiap warga yang hidup di Indonesia haruslah mempunyai ideologi seperti ideologi pancasila karna itu merupakan dasar negara tercinta ini.

5 Poin Pancasila :

1. Ketuhanan yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijkasanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Apakah 5 poin yang terkandung di dalam Pancasila sesuai dengan syari’at Islam ataukah bertentangan?

Untuk mengetahui apakah 5 poin di atas sesuai dengan syari’at Islam ataukah bertentangan, mari kita kemukakan beberapa dalil dari sisi Al-Qur’an.

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Sila yang pertama mengharuskan kepada seluruh warga Indonesia, bahwa siapapun yang ingin tetap tinggal di Indonesia haruslah mempunyai Tuhan yang satu, dan Tuhan Esa yang dimaksud di dalam sila pertama ini adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena Pancasila disusun oleh para ulama dan tokoh-tokoh di Indonesia yang dulunya beragama Islam.

Ideologi ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ikhlas ayat 1, Allah berfirman :

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. (QS. Al-Ikhlas : 1).

Di dalam surat lain Allah berfirman :

وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah : 163).

Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa sila pertama dari Pancasila sejalan dengan syari’at islam, dalam artian keduanya sama-sama sepakat bahwa manusia haruslah bertuhan, dan tuhannya Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Allah berfirman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat : 10).

Islam memerintahkan kepada setiap pemeluknya untuk selalu memiliki adab yang mulia, dan pada sila ke kedua juga memerintahkan untuk memiliki sifat adil dan beradab. Sila kedua sejalan dengan syari’at islam dan tidak ada pertentangan di dalamnya.

3. Persatuan Indonesia

Allah berfirman :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran : 103).

Persatuan adalah kunci dari kokohnya sebuah negeri, Islam memerintahkan kepada ummatnya untuk selalu bersatu dan tidak bercerai berai. Dalam sila ketiga pun memerintahkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap bersatu dan tidak bercerai berai, apalagi sampai saling menyakiti antar suku, ataupun negara.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijkasanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Allah berfirman :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran : 159).

Islam memerintahkan jika ada masalah, maka selesaikanlah dengan musyawarah. Pancasila pun memerintahkan demikian. Tidak semena-mena dalam menyelesaikan sesuatu, tapi diselesaikan dengan musyawarah.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nisa’ : 135).

Keadilan mungkin hal yang sangat didambakan bagi setiap manusia, untuk itu Islam datang membawa keadilan bagi siapa saja tanpa pandang bulu. Dalam sila kelima pun menghendaki setiap warga negara Indonesia mempunyai sifat adil dalam dirinya. Begitu juga negara ini harus berlaku adil kepada setiap warga negara tanpa pandang apa status sosialnya.

Imam Al-Muzanni rohimahullah berkata :

الْوَاحِد الصَّمد الَّذِي لَيْسَ لَهُ صَاحِبَة وَلَا ولد جلّ عَن المثيل فَلَا شَبيه لَهُ وَلَا عديل السَّمِيع الْبَصِير الْعَلِيم الْخَبِير المنيع الرفيع

Allah itu Maha Esa, Allah itu Ash-Shomad (yang bergantung setiap makhluk kepada-Nya), yang tidak memiliki pasangan, yang tidak memiliki keturunan, yang Mahamulia dan tidak semisal dengan makhluk-Nya, tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak ada yang setara dengan Allah. Allah itu Maha Mendengar, Maha Melihat. Allah itu Maha Mengilmui dan Mengetahui. Allah itu yang mencegah dan Mahatinggi. (Syarah As-Sunnah, jilid 1 halaman 74).

Kesimpulan :

1. 5 poin yang terkandung dalam Pancasila sejalan dengan syari’at Islam dan bisa dibuktikan dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an.

2. Islam dan Pancasila sama-sama sepakat bahwa manusia harus mempunyai Tuhan yang Esa. Tuhan Esa yang dimaksud di dalam Pancasila adalah Allah.

3. Nilai-nilai dalam Pancasila diambil dari ajaran Islam, sehingga Pancasila tidak perlu diragukan lagi.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tags

Posting Komentar